Awalnya
saya mengira “museum” berasal dari kata muse
dalam bahasa Inggris yang artinya “merenung”, “merenungkan”, dengan akhiran –um yang umumnya berfungsi mengubah suatu
kata menjadi forma nomina tempat, seperti gymnasium
(tempat senam), aquarium (tempat
berisi air), auditorium (tempat atau gedung
pertunjukan), condominium (tempat
tinggal bersama). Jadi, kalau digabung, muse-um
berarti “tempat untuk merenungkan”, dalam konteks di sini adalah merenungkan
masa lalu untuk menjadi pembelajaran generasi kini terhadap refleksi masa
depan.
Ternyata,
pengertian pribadi tersebut tak jauh beda dengan definisi “sebenarnya” museum. Menurut
sejarahnya, istilah etimologis museum
berasal dari kelompok dewi putri-putri Zeus berjumlah sembilan yang disebut
Dewi Musai (Muse) yang melambangkan pengetahuan dan seni. Kuil mereka disebut “museum”
atau “tempat berkumpulnya dewi-dewi Musai (Muse). Mereka adalah Kalliope (puisi
kepahlawanan), Kleio (sejarah), Erato (puisi cinta), Euterpe (sajak), Melpomene
(tragedi), Polihimnia (puisi suci), Terpsikhore (paduan suara dan tarian), Thalia
(komedi), Urania (astronomi).
Selain
itu, nama museum juga digunakan sebagai bangunan kompleks perpustakaan khusus
untuk seni, pengetahuan, dan filsafat yang dibangun Ptolemy I Soter di
Aleksandria pada tahun 280 SM. Ptolemy I Soter adalah sejarawan dan salah satu
jenderal brilian era Aleksander Agung yang mendapatkan wilayah Mesir
sepeninggal Raja Makedonia tersebut. Ptolemy I Soter adalah pendiri dinasti
Ptolemy yang menjadi firaun bagi Mesir periode Hellenistik sampai kekalahannya
di era kejayaan Romawi di bawah Kaisar Octavianus Augustus, dengan CleopatraVII sebagai firaun terakhir.
Dalam
definisi praktis, museum adalah institusi yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani kebutuhan masyarakat, terbuka untuk umum, dengan cara
melakukan usaha pengumpulan, mengonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan
memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya, untuk
tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi (menurut International Council of Museum
(ICOM) dalam Pedoman Museum Indonesia,
2008). Karena itu, museum bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis,
dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran
imajinatif pada masa depan (konsep genealogis foucauldian).
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat
penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil
hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Kategori museum:
A. Museum
Arkeologi
Merupakan
museum yang mengkhususkan diri untuk memajang artefak arkeologis. Di Indonesia,
contoh museum arkeologi adalah Museum Trowulan di Trowulan, Jawa Timur.
B. Museum
Seni
Museum
seni lebih dikenal dengan nama galeri seni—merupakan sebuah ruangan untuk pameran
benda seni, mulai dari seni visual, di antaranya lukisan, gambar, dan patung.
Contoh lainnya adalah seni keramik, seni logam dan furnitur. Di Indonesia,
contoh museum seni adalah Museum Affandi yang ada di Yogyakarta.
C. Museum
Biografi
Merupakan
museum yang didedikasikan kepada benda yang terkait dengan kehidupan seseorang
atau sekelompok orang, dan terkadang memajang benda-benda yang mereka koleksi.
Beberapa museum terletak di dalam rumah atau situs yang terkait dengan orang
yang bersangkutan pada saat dia hidup. Di Indonesia, contoh museum biografi
adalah Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman yang ada
di Yogyakarta.
D. Museum
Anak
Merupakan
institusi yang menyediakan benda pameran dan program acara untuk menstimulasi
pengalaman informal anak. Berlawanan dengan museum tradisional yang memiliki
peraturan untuk tidak menyentuh benda pameran, museum jenis ini biasanya
memiliki benda yang dirancang untuk dimainkan oleh anak-anak. Contoh museum
anak adalah Museum Anak Kolong Tangga yang terletak di Yogyakarta. Pada museum
ini terdapat beberapa mainan anak tradisional.
E. Museum
Universal
Museum
universal—atau dikenal juga dalam bahasa Inggris sebagai Museum
Encyclopedic—merupakan museum yang umum kita jumpai. Biasanya merupakan
institusi besar, yang bersifat nasional, dan memberikan informasi kepada
pengunjung mengenai berbagai variasi dari tema lokal dan dunia. Museum ini
penting karena meningkatkan rasa keingintahuan terhadap dunia. Contoh museum
universal adalah British Museum di London, Inggris.
F. Museum
Etnologi
Museum
etnologi merupakan museum yang mempelajari, mengumpulkan, merawat, dan
memamerkan artefak dan objek yang berhubungan dengan etnologi dan antropologi.
Museum seperti ini biasanya dibangun di negara yang memiliki kelompok etnis
atau etnis minoritas yang berjumlah banyak.
G. Museum
Rumah Bersejarah
Museum
rumah bersejarah—atau yang lebih dikenal dengan Rumah Bersejarah—merupakan
museum sejarah yang terbanyak jumlahnya di dunia. Museum ini biasanya
beroperasi dengan dana yang terbatas dan staf yang sedikit. Kebanyakan dikelola
oleh relawan dan sering kali tidak memenuhi syarat untuk menjadi museum
profesional. Contoh Rumah Bersejarah di Indonesia adalah Museum Sasmitaloka
Ahmad Yani, Jakarta.
H. Museum
Sejarah
Museum
sejarah mencakup pengetahuan sejarah dan kaitannya dengan masa kini dan masa
depan. Beberapa di antara museum tersebut memiliki benda koleksi yang sangat
beragam, mulai dari dokumen, artefak dalam berbagai bentuk, benda sejarah yang
terkait dengan peristiwa kesejarahan tersebut. Contoh museum sejarah di
Indonesia adalah Museum Sumpah Pemuda dan Museum Fatahillah di Jakarta.
I. Museum
Maritim
Museum
maritim merupakan museum yang mengkhususkan diri kepada sejarah, budaya, atau
arkeologi maritim. Museum ini menceritakan kaitan antara masyarakat dengan
kehidupan yang berkaitan dengan air atau maritim. Terdapat beberapa jenis
museum maritime, di antaranya:
1. Museum arkeologi maritim yang menceritakan mengenai kaitan
arkeologi dengan maritim. Museum ini biasanya memajang dan mengawetkan kapal
karam dan artefak yang terkait dengan lingkungannya.
2. Museum sejarah maritim, merupakan museum yang mengedukasi
masyarakat mengenai sejarah maritim di suatu komunitas atau masyarakat.
3. Museum militer maritim.
J. Museum
Militer dan Perang
Museum
militer merupakan museum yang mengkhususkan diri terhadap sejarah militer.
Benda yang biasa dipamerkan di museum ini contohnya seperti senjata, seragam
militer, serta kendaraan perang. Contoh museum ini adalah Museum Benteng
Vredeburg dan Museum Monumen Yogya Kembali di Yogyakarta.
Di
Indonesia, museum memiliki hari khusus yang diperingati sebagai Hari Museum Nasional yang jatuh pada
tanggal 12 Oktober. Penetapan ini
merupakan kesepakatan pertemuan Museum Nasional 2015 di kota Malang yang
dihadiri 350 kepala museum seluruh Indonesia. Menurut Direktur Pelestarian
Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hari
Widianto, 12 Oktober dipilih karena pertemuan museum nasional pertama di
Indonesia diselenggarakan pada 12 hingga 14 Oktober 1962.
Sementara
itu, setiap tanggal 18 Mei
diperingati sebagai Hari Museum
Internasional.
Komentar