Mendengar kata “sejarah”, persepsi orang secara umum akan merujuk ke “peristiwa masa lampau”, entah itu dalam wujud hitam putih saat Bung Karno membacakan pidato Nawaksara, Hitler yang menginspeksi pasukan SS-nya, lukisan Monalisa yang mengingatkan kita pada sang seniman heretik Leonardo da Vinci, lukisan Diponegoro yang ditangkap Jenderal De Kock, ataupun bangunan neo-klasik ala Yunani-Romawi. Apa pun itu, gambar mental ( mental image ) yang muncul di benak setiap orang saat mendengar kata “sejarah” tak jauh dari hal-hal yang mengacu pada peristiwa masa lalu. Apakah salah? Untuk lebih jelasnya, mari simak definisi sejarah berikut ini. Secara etimologis, sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang artinya “pohon”. Sedangkan dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh . Tarikh berarti “waktu atau penanggalan”, sebab sejarah merupakan kajian diakronis (mengenai garis waktu). Orang Indonesia menggunakan kata serapan syajaratun sebab sejarah secara filosofis tak ubahny...
THE ARCHIVES OF HISTORIAN